Blogroll

kerajaan mataram

 Kerajaan Mataram: Sejarah Berdiri hingga Kisah Pertempuran dengan Belanda

Hanindita Basmatulhana - detikEdu
Rabu, 31 Agu 2022 16:30 WIB
0 komentar
BAGIKAN  




URL telah disalin

Ilustrasi siswa sedang belajar sejarah berdirinya kerajaan Mataram Islam (Foto: Getty Images/iStockphoto/NuPenDekDee)
Jakarta - Kerajaan Mataram Islam adalah salah satu kerajaan terbesar di Indonesia. Mulanya Mataram hanya merupakan salah satu wilayah di bawah kekuasaan Kerajaan Pajang yang dipimpin oleh Sultan Hadiwijaya.
Setelah Sultan Hadiwijaya yang sebelumnya dikenal dengan nama Joko Tingkir wafat, kerajaan berpindah ke kawasan Hutan Mentaok dan kemudian berganti nama menjadi Kerajaan Mataram. Seperti apa kisahnya?

Sejarah Berdirinya Kerajaan Mataram Islam
Kerajaan Mataram didirikan oleh Danang Sutawijaya pada sekitar tahun 1586. Sutawijaya adalah anak dari Ki Ageng Pamanahan yang mendapat kepercayaan dari Raja Kerajaan Pajang Sultan Hadiwijaya untuk memimpin wilayah Hutan Mentaok. Sutawijaya memberi nama kawasan Hutan Mentaok menjadi Mataram, dan dia mendapat gelar Panembahan Senopati.


Baca juga:
Mengunjungi Masjid Al-Huda Gunungkidul, Peninggalan Pendiri Dinasti Mataram
Pada suatu ketika terjadi huru-hara perebutan penerus tahta kekuasaan di Kerajaan Pajang antara Pangeran Benowo dengan Arya Pangiri. Pada tahun 1583 Arya Pangiri menjadi Raja Kerajaan Pajang menggantikan Sultan Hadiwijaya. Namun selama berkuasa dia mengabaikan kepentingan rakyat sehingga membuat Pangeran Benowo yang ketika itu menjadi penguasa di Jipang memberontak.

Dengan dibantu oleh Panembahan Senopati, Pangeran Benowo menyerang Pajang yang dipimpin Arya Pangiri. Pajang berhasil dikalahkan dan Pangeran Benowo dinobatkan menjadi raja ketiga.

Namun kekuasaan Pangeran Benowo tidak berlangsung lama, sebab dia lebih memilih untuk menyebarkan agama Islam. Pada tahun 1586 kekuasaan Pangeran Benowo di Pajang berakhir tanpa meninggalkan putra mahkota.

Panembahan Senopati atau Sutawijaya kemudian menjadikan Pajang sebagai negeri bawahan Mataram. Sejak saat itulah kemudian resmi didirikan Kerajaan Mataram. Kerajaan Mataram resmi berdiri sekitar tahun 1586 dan dipimpin oleh Panembahan Senopati, seperti tertulis dalam buku Kitab Terlengkap Sejarah Mataram oleh Soedjipto Abimanyu.


Masa Kepemimpinan Panembahan Senopati
Sebagai pemimpin pertama kerajaan Mataram, Panembahan Senopati berupaya untuk memperluas wilayah kekuasaannya ke berbagai daerah. Madiun dan Ponorogo merupakan dua wilayah yang berhasil ia kuasai pada tahun 1586, di awal masa kepemimpinannya. Disusul dengan seluruh wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur yang berhasil ia taklukan.

Namun ada beberapa wilayah di kawasan Jawa Timur yang tidak dikuasai kerajaan Mataram, yakni Pasuruan, Panarukan, dan Blambangan.

Perluasan wilayah kemudian berlanjut ke Jawa Barat pada tahun 1595, seperti Cirebon dan Galuh.

Sambil memperluas wilayah kekuasan kerajaan Mataram, Panembahan Senopati juga mampu menyelesaikan pemberontakan yang terjadi di dalam kerajaan.

Pada tahun 1601, Sutawijaya atau Panembahan Senopati wafat. Kepemimpinannya kemudian digantikan oleh Anyakrawati atau Mas Jolang, putra dari Panembahan Senopati.

Masa Kepemimpinan Anyakrawati dan Adipati Martapura
Di masa kepemimpinan Mas Jolang, banyak kota-kota yang memberontak dan ingin memisahkan diri dari kerajaan Mataram. Beberapa kota yang melakukan pemberontakan untuk memisahkan diri adalah Ponorogo, Surabaya, dan Demak.

Pemberontakan dilakukan terus-menerus, bahkan hingga Mas Jolang wafat pada tahun 1613. Kemudian kepemimpinan kerajaan Mataram diserahkan kepada Adipati Martapura. Adipati Martapura memerintah kerajaan Mataram dalam waktu yang singkat. Ia kemudian digantikan oleh Sultan Agung.


Masa Kepemimpinan Sultan Agung
Dijelaskan dalam buku Sejarah Nasional Indonesia: Masa Prasejarah sampai Masa Proklamasi Kemerdekaan karya M. Juanedi al-Anshori bahwa Sultan Agung adalah sebutan yang berarti raja besar yang sangat berkuasa. Ia memerintah sejak tahun 1613 hingga 1645.


Berkat pemerintahan Sultan Agung, kerajaan Mataram dapat menjadi kerajaan yang paling berkuasa di pulau Jawa, terkhusus Jawa Timur dan Jawa Tengah. Ia juga memperluas wilayah ke Sukadana, Kalimantan dan Cirebon, Jawa Barat.


Saat ingin menguasai Banten, Sultan Agung ditantang oleh pihak Belanda yang datang dan singgah lebih awal di Banten.


Akhirnya terjadi bentrokan di antara kerajaan Mataram dan Belanda. Maka kerajaan Mataram harus berhasil mengalahkan Belanda terlebih dahulu agar dapat menguasai Banten. Adapun pusat kekuasaan Belanda terletak di Batavia.


Kerajaan Mataram kemudian menjatuhkan serangan ke Batavia sebanyak dua kali. Serangan pertama dilakukan pada 1628, tetapi hasilnya gagal. Kemudian disusul dengan serangan kedua pada 1629. Lagi-lagi hasilnya gagal dikarenakan persenjataan Belanda yang sangat luar biasa.


Namun Sultan Agung tidak patah semangat untuk mengalahkan Belanda. Ia melakukan berbagai upaya, seperti membangun jalan-jalan antara Mataram dan Batavia.

Baca artikel detikedu, "Kerajaan Mataram: Sejarah Berdiri hingga Kisah Pertempuran dengan Belanda" selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6264890/kerajaan-mataram-sejarah-berdiri-hingga-kisah-pertempuran-dengan-belanda.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

Blog Archive

LABELS

Pages

WELCOME TEXT