Blogroll

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

teater

 

Dasar Pemeranan Teater Modern


Pemeran sebagai elemen penting dalam sebuah pementasan. Seorang pemeran harus dapat menguasai tubuh, emosi, dan intelektual. Penguasaan tubuh berkaitan dengan olah tubuh, yaitu cara mendayagunakan organ tubuh untuk mencapai kekuatan, kelenturan, ketahanan, dan keterampilan tubuh sehingga menciptakan gerak yang dibutuhkan dalam pementasan. 

Olah tubuh seorang pemeran seperti seorang seniman keramik menyiapkan adonan tanah liat yang diaduk-aduk, diremas, dan digiling sebelum membentuk keramik yang diinginkan.

Latihan olah tubuh membuat pemeran sadar bahwa tubuh dan tidak terjadi pertentangan. Ia akan dapat merasakan bahwa setiap bagian tubuhnya akan menjalankan fungsi aktif dalam menempuh ruang.

Latihan olah tubuh dilakukan dengan 3 tahap yaitu :

1. Pemanasan atau Peregangan (warm-up), serial gerakan tubuh yang dimaksudkan untuk meningkatkan sirkulasi dan meregangkan otot dengan progresif (bertahap) 

2. Olah tubuh inti, serial pokok dari gerakan yang akan dilatih sesuai dengan tujuan

3. Pendinginan atau peredaan (warm-down), serial pendek gerakan latihan yang bertujuan untuk mempertahankan penambahan sirkulasi yang ringan dan menggunakan kehangatan tubuh dan memberi kesempatan otot-otot untuk mengambil manfaat dari latihan.

Berikut contoh gerakan latihan pemanasan :

  1. Latihan Leher
  2. Latihan Jari dan Pergelangan Tangan
  3. Latihan Siku
  4. Latihan Bahu
  5. Latihan Bahu
  6. Latihan Tungkai Kaki dan Punggung
  7. Latihan Pergelangan Kaki

Contoh dari latihan inti yaitu latihan gerakan tulang belakang. Tulang belakang seorang pemeran mempunyai kedudukan yang sangat penting, karena pose tubuh yang diciptakan oleh pemeran tergantung dari kelenturan tulang belakangnya. Contoh latihan gerakan tulang belakang yaitu : 

  1. Cembung, cekung dan datara tulang belakang
  2. Menggulung dan melepas
  3. Ayunan bandul tubuh atas

Latihan olah vokal meliputi latihan : pernapasan dada, pernapasan perut, pernapasan diafragma, senam lidah, senam rahang bawah, latihan tenggorokan, berbisik, bergumam dan bersenandung. Latihan artikulasi meliputi latihan : bunyi suara nasal, bunyi suara oral, dan diksi. Latihan intonasi meliputi jeda (pemenggalan kalimat) dan tempo (cepat atau lambatnya ucapan). 

Dalam teater, pernapasan berhubungan dengan produksi suara. Diksi adalah latihan mengeja atau berbicara dengan keras dan jelas. Latihan diksi berfungsi memberi kejelasan suara dari kata yang diucapkan. Banyak pemeran menyangka agar dapat didengar hanya perlu berbicara keras, padahal yang dibutuhkan tidak hanya itu, tetapi pengucapan yang jelas. 

Dalam Bahasa Indonesia, huruf yang hampir sama pengucapan dan terdengarnya adalah huruf p dengan b, t dengan d, dan k dengan g. Latihan diksi dimulai dari membedakan huruf tersebut, kemudian diaplikasikan pada kata dan kalimat. 

Intonasi adalah nada suara, irama bicara, atau alunan nada dalam melafalkan kata, sehingga tidak datar atau monoton. Intonasi menentukan antusiasme dan emosi dalam berbicara. Fungsi intonasi : membuat pembicaraan menjadi menarik, tidak membosankan, dan kalimat yang kita ucapkan lebih bermakna.  

Intonasi berperan dalam pembentukan makna kata, bahkan bisa mengubah makna suatu kata. Artikulasi adalah hubungan antara apa yang dikatakan dan bagaimana mengatakannya, karena artikulasi adalah satu ekspresi gestur yang kompleks. Latihan artikulasi adalah latihan tentang kejelasan bunyi suara yang dikeluarkan oleh organ suara. 

Bunyi suara meliputi bunyi suara nasal (di rongga hidung) dan bunyi suara oral (di rongga mulut). Bunyi nasal muncul ketika langit-langit rongga mulut diangkat-diturunkan, membuka jalan untuk aliran udara menuju rongga hidung, udara beresonansi menghasilkan bunyi. Bunyi nasal meliputi huruf m, n, ny, dan ng.  Bunyi suara oral ada 2, yaitu bunyi suara vokal dan bunyi suara konsonan. 

Bunyi vokal atau huruf hidup diproduksi dari bentuk mulut yang terbuka, misalnya a, i, u, e, o, dan diftong (kombinasi dua huruf hidup, misalnya au, ia, ai, ua dan lain-lain). Bunyi konsonan diproduksi ketika aliran nafas dirintangi atau tertahan di mulut. Bunyi konsonan meliputi semua huruf kecuali huruf konsonan. 

Proses dalam pementasan teater adalah proses komunikasi, yaitu proses transformasi informasi antara komunikator (pengirim pesan) dan komunikan  (penerima pesan).  Komunikasi yang dilakukan oleh komunikator menggunakan 2 bahasa, yaitu bahasa verbal dan nonverbal. 

Bahasa verbal adalah bahasa yang berupa kata-kata yang dianut oleh seorang dalam budaya tertentu. Misalnya, bahasa Indonesia, bahasa Jawa, bahasa Inggris dan sebagainya. Bahasa nonverbal atau bahasa tubuh (gestur) adalah sikap atau pose tubuh seseorang yang mengandung makna dan menimbulkan bahasa tubuh (body language). 

Bahasa tubuh dipengaruhi oleh budaya tertentu, karena bahasa tubuh tidak bersifat universal. Misalnya ‘mengangguk’, di Indonesia diartikan sebagai persetujuan sedangkan di India diartikan sebagai penolakan.

Pusat perhatian seorang pemeran adalah sukma atau jiwa peran atau karakter yang akan dimainkan. Semua yang mengalihkan perhatian atau yang mempengaruhi konsentrasi seorang pemeran atas karakter yang dimainkan, dapat merusak proses pemeranan. Sehingga, konsentrasi menjadi sesuatu sangat perlu untuk pemeran. 

Tujuan dari konsentrasi adalah mencapai kondisi kontrol mental maupun fisik di atas panggung. Ada korelasi yang sangat dekat antara pikiran dan tubuh. Seorang aktor harus dapat mengontrol tubuhnya setiap saat dengan pengertian atas tubuh dan alasan bagi perilakunya. 

Langkah awal yang perlu diperhatikan adalah mengasah kesadaran dan mampu menggunakan tubuhnya dengan efisien. Dengan konsentrasi  pemeran dapat mengubah dirinya menjadi orang lain, yaitu peran yang dimainkan, juga agar pemeran bisa mengalami dunia yang lain dengan segenap cita, rasa dan karsanya pada dunia tersebut. 

Ingatan emosi adalah perangkat pemeran untuk bisa mengungkapkan atau melakukan hal yang berada di luar dirinya. Sumber ingatan emosi adalah kajian pada ingatan diri sendiri dan kajian sumber motivasi atau lingkungan motivasi yang bisa diamati. Ingatan emosi berfungsi mengisi emosi peran yang dimainkan. 

Seorang pemeran harus mengingat segala emosi yang terekam dalam sejarah hidupnya, baik itu merupakan pengalaman  pribadi maupun pengalaman orang lain yang kita rekam. Dengan ingatan emosi akan mudah memanggil kembali jika kita perlukan ketika sedang memainkan peran tertentu. 

Imajinasi adalah proses percobaan pemisahan pikiran, digunakan untuk menciptakan teori dan ide berdasarkan fungsinya. Ide ini dapat membawa kita ke dunia maya dan selanjutnya jika ide tersebut memungkinkan dan fungsinya nyata maka ide tersebut dapat diwujudkan dalam kenyataan.


seni patung

 

Seni Patung


Patung disebut plastic art atau seni plastik karena identik dengan karya manusia yang meniru bentuk dan memiliki keindahan (estetik). Bentuk yang ditiru tidak hanya manusia, tetapi bentuk lain juga. Patung bersifat 3 dimensi atau benda yang bervolume, yang bisa dilihat dari segala arah. 

Beberapa pendapat tentang seni patung :

1. Mikke Susanto, Seni patung adalah karya seni tiga dimensi yang bentuknya dibuat dengan metode subtraktif (mengurangi bahan seperti memotong, menatah) atau aditif (membuat model lebih dulu seperti mengecor dan mencetak). 

2. Soenarso dan Soeroto, Seni patung adalah semua karya dalam bentuk meruang 

3. Menurut Kamus Besar Indonesia, Patung adalah benda tiruan, bentuk manusia dan hewan yang cara pembuatannya dengan dipahat 

4. B.S Myers, Seni patung adalah karya seni tiga dimensi yang tidak terikat pada latar belakang apa pun atau bidang mana pun pada suatu bangunan

Berdasar tujuan pembuatannya, seni patung ada 3 yaitu :

1. Patung sebagai Fungsi Personal, diciptakan untuk kepentingan personal (pribadi), sebagai ekspresi perasaan, dan ungkapan pribadi, termasuk tujuan religi (sarana beribadah), contohnya patung Galeri Nasional Jakarta : 

2. Patung sebagai Fungsi Sosial, diciptakan untuk memperingati peristiwa bersejarah atau mengenang jasa pahlawan dalam sebuah bangsa atau kelompok. Dalam catatan sejarah contohnya patung Monumen Pancasila Sakti : 

3. Patung sebagai fungsi fisik, menciptakan dan membuat patung untuk dinikmati keindahannya atau bernilai estetik. Patung yang dibuat sengaja untuk menghiasi taman, dekorasi kantor, gedung, dan berfungsi memperindah kontruksi bangunan.

Berikut contohnya : 

Berdasar wujudnya, seni patung modern ada 3 yaitu :

1. Bentuk  Imitatif (Realisme/Representatif) : tiruan dari bentuk alam (manusia, hewan, dan tumbuhan). Perwujudannya berdasar fisio plastis atau bentuk fisik, anatomi proporsi, harmoni dan kesatuan bentuk. Patung realis contohnya pada karya Hendro, Trubus, Saptoto, dan Edy Sunarso. 

Berikut contoh patung figuratif : 

2. Bentuk Nonfiguratif (Abstrak), bersifat abstrak, meninggalkan bentuk alam untuk perwujudannya. Patung yang tidak menampilkan bentuk umum yang dikenal, seperti bentuk yang ada di alam.

Mengolah elemen-elemen rupa tri-matra seperti garis, bidang, ruang, dan memperlakukan unsur-unsur rupa tersebut sebagaimana adanya dan tidak mengambarkan bentuk alam.

Berikut contoh patung non figuratif : 

Bahan seni patung yaitu :

1. Bahan lunak, adalah material yang empuk dan mudah dibentuk, contohnya tanah liat, lilin, sabun, plastisin, dan lainnya. Sabun  mudah di bentuk, tetapi ukurannya kecil, sehingga ada keterbatasan dalam berkarya yang lebih besar 

2. Bahan sedang, adalah bahan yang tidak lunak dan tidak keras, Contohnya kayu waru, sengon, randu, dan mahoni

3. Bahan keras, berupa kayu dan batu-batuan, contohnya kayu jati, sonokeling, dan ulin, bahan kerasa dari batu contohnya batu padas, granit, andesit, dan pualam (marmer)

4. Bahan cor/cetak, bahan yang dipakai untuk proses cetak yaitu semen, pasir, gipsum, logam, timah, perak, emas, dan bahan kimia fiber atau resin 

5. Bahan bahan lain yang ada di sekitar atau benda bekas lainnya, contohnya kertas kardus, plastik, dan sebagainya.

Alat yang digunakan membuat patung yaitu :

  1. Butsir, adalah alat bantu untuk membuat patung, berbahan kayu dan kawat
  2. Meja putar, adalah meja bulat yang bisa berputar, berfungsi memudahkan dalam mengontrol bentuk dari berbagai arah
  3. Pahat, adalah alat untuk memahat, mengurangi, atau membentuk bahan batu, kayu, dan bahan keras lainnya
  4. Sendok adukan, berfungsi mengambil adonan dan menempelkan pada kerangka patung
  5. Alat las karbit/listrik

Teknik Berkarya Seni Patung :

1. Teknik pahat, adalah mengurangi bahan menggunakan alat pahat. Misalnya, membuat patung dan relief dengan bahan dasar kayu dan batu. Alat yang digunakan adalah pahat dan palu 

2. Teknik butsir, adalah membentuk benda dengan mengurangi dan menambah bahan. Contohnya membuat keramik dengan bahan dasar tanah liat, alat yang digunakan adalah sudip 

3. Teknik cor, adalah membuat patung menggunakan alat cetakan, kemudian dituangkan adonan berupa semen, gipsum, dan sebagainya sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan. Alat yang digunakan adalah cetakan 

4. Teknik cetak, adalah membuat cetakan terlebih dahulu. Contohnya membuat patung dengan bahan dasar tanah liat dan semen 

5. Teknik Assembling (merakit), adalah membuat sebuah komposisi/ sambungan dari material seperti besi, logam, tembaga, atau berbagai material seperti benda/found objek, kertas, kayu, dan tekstil.

Bisa dengan cara las listrik, menyambung dengan lem untuk membuat bentuk tertentu. Contohnya berkarya seni patung kontemporer dengan bahan dasar logam atau besi.

Berikut contoh langkah – langkah membuat patung :

a. Patung bahan lunak, menggunakan teknik pijat (membentuk), yaitu :

  1. Buatlah sketsanya
  2. Tentukan bahan lunaknya, misalnya tanah liat. Untuk banyaknya bahan, sesuaikan dengan desain yang dibuat. Siapkan alat seperti butsir dan meja putar
  3. Tempatkan tanah liat di tengah meja putar, meja putar dipakai untuk memudahkan dalam proses pengerjaan karena bisa diputar dan melihat perbandingan dari segala arah
  4. Bentuk bahannya, dengan cara dipijat-pijat hingga mendekati model yang diinginkan, lakukan pengamatan dan sesuaikan dengan model sketsanya
  5. Setelah terbentuk secara menyeluruh, sempurnakan bentuk dengan alat bantu seperti butsir atau alat lain yang diperlukan
  6. Sempurnakan dengan pembentukan lebih detail dan dihaluskan

b. Patung bahan keras, menggunakan teknik pahat/ukir, langkah-langkahnya yaitu :

  1. Buatlah sketsa/desain dan tentukan ukurannya
  2. Siapkan balok kayu/batu sesuai ukuran yang diinginkan, sesuaikan dengan sketsa yang dibuat
  3. Pindahkan gambar/pola di atas permukaan ke bahan keras tersebut
  4. Lakukan pemotongan untuk mengurangi jika masih terlalu besar. Lakukan pembentukan sedikit demi sedikit dengan alat hingga mendekati bentuk menyeluruh
  5. Buatlah bentuk menyeluruh yang lebih detail, lakukan dengan pengamatan sehingga sesuai dengan sketsanya
  6. Lanjutkan dengan membuat yang lebih detail/sempurna dan haluskan dengan amplas
  7. Finishing dengan cat melamin/akrilik


seni lukis

 

Seni Lukis


Pengertian seni lukis yaitu :

1. Seni lukis adalah sebuah pengembangan dari menggambar, memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri. Ciri khas ini didasarkan pada tema, corak atau gaya, teknik, bahan, dan bentuk karya seni tersebut. 

2. Melukis adalah kegiatan mengolah media dua dimensi atau permukaan datar dari objek tiga dimensi untuk kesan tertentu dengan melibatkan ekspresi, emosi, dan gagasan pencipta secara penuh.  Sebuah lukisan harus dapat menerjemahkan apa yang ada dalam objek, tema, atau gagasan secara representatif. 

3. Lukisan adalah suatu pengalaman artistik yang ditumpahkan dalam bidang dua dimensi dengan menggunakan warna dan garis. 

Tujuan seni lukis yaitu :

1. Religius

Berlangsung sejak zaman nenek moyang. Lukisan bisa mendekatkan diri dengan Sang Pencipta sebagai pelindung, penjaga dan pengampun dosa. Berikut contoh lukisan religius berupa cap tangan di goa leang leang : 

2. Kritik Sosial

Kesenjangan sosial, peristiwa politik, ketidakberdayaan, dan perilaku kehidupan lain dalam masyarakat bisa menjadi ide berkarya seni lukis. Objek lukisan berupa simbol atau perumpamaan yang dikaitkan dengan peristiwa. 

Kritik yang disampaikan berupa kritik yang bersinggungan dengan pemerintah, lembaga sosial, atau pemegang kekuasaan setempat. Berikut contoh lukisan kritik sosial oleh Joko Pekik yang berjudul berburu celeng : 

3. Ekspresi

Lukisan menjadi media ekspresi dan media mencurahkan emosi/perasaan. Coretan garis dan warna merupakan perwujudan dari dorongan emosi dan gejolak jiwa pelukisnya, sehingga pelukis tidak hanya mengutamakan keindahan. 

Lukisan ini menampilkan ekspresi yang sempurna, penggambaran tentang emosi, gejolak hawa nafsu, dan bisikan seperti topeng-topeng yang mengelilingi kehidupan manusia. Lukisan potret diri dan topeng kehidupan :

4. Komersil

Lukisan yang dijual di pinggir jalan dengan warna mencolok dan didominasi oleh lukisan pemandangan, mengutamakan aspek komersil sehingga bentuk dan gayanya cenderung mengikuti selera pasar.

Aliran dan gaya seni lukis :

1. Representatif

Representatif adalah perwujudan gaya seni rupa menggunakan keadaan nyata pada kehidupan masyarakat dan gaya alam. Gaya seni rupa yang termasuk dalam representatif yaitu : 

a. Naturalisme

Aliran seni rupa yang penggambarannya alami atau sesuai dengan keadaan alam, melukiskan segala sesuatu dengan alam nyata, sehingga perbandingan perspektif, tekstur, atau warna dan gelap terang dibuat dengan teliti, lebih indah dari kenyataannya.

Pelukis yang beraliran naturalisme yaitu Basuki Abdullah, Abdullah Suryobroto, dan sebagainya.

Berikut contoh Lukisan gaya naturalisme Karya Basuki Abdullah :

b. Realisme

Aliran yang memandang dunia apa adanya tanpa menambah atau mengurangi objek, penggambarannya sesuai kenyataan hidup. Pelukis yang beraliran realisme yaitu Trubus, Wardoyo, Tarmizi, S. Sudjojono dan Dullah. Berikut contoh lukisan realisme berjudul pelabuhan “Tanjung Priok“ : 

c. Romantik

Aliran seni rupa yang bersifat imajiner, melukiskan cerita yang romantis, peristiwa yang dahsyat atau kejadian yang dramatis. Pelukis bergaya romantisme yaitu Raden Saleh, Fransisco Goya, dan Turner. Berikut contoh lukisan berjudul “Penangkapan Pangeran Diponegoro” karya Raden Saleh : 

d. Ekspresionisme

Aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan keadaan jiwa sang perupa, spontan ketika melihat objek karyanya. Pelukis beraliran ekspresionisme yaitu Vincent Van Gogh dan Affandi, berjudul “Barong dan Leak.”

Barong dan Leak merupakan bagian kebudayaan masyarakat Bali. “Barong” merupakan simbol kebaikan,“Leak” merupakan simbol kejahatan. 

e. Impressionisme :

Aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kesan saat obyek dilukis. Perupa beraliran impressionalisme yaitu Claude Monet, Georges Seurat, Paul Cezanne, Paul Gauguin, dan S. Sudjojono.

f. Surealisme :

Aliran seni lukis yang menggunakan bentuk dan warna seperti dalam mimpi, pelukis mengembangkan daya khayalnya untuk menyampaikan pikiran dan perasaan melalui bentuk-bentuk karyanya. Pelukis yang beraliran surealisme yaitu Salvador Dali, Ivan Sagita, Agus Kamal, dan Boyke Aditya. 

2. Nonrepresentatif

Nonrepresentatif adalah perwujudan aliran seni lukis yang menekankan unsur formal, struktur, unsur rupa, dan prinsip estetik. Gaya seni lukis nonrepresentatif berupa susunan garis, bentuk, bidang, dan warna yang terbebas dari bentuk alam. 

Seniman yang berkarya nonrepresentatif yaitu Wassily Kandinsky, Yuan Mirro, W. De Kooning, Amry Yahya, Fajar Sidik, But Mochtar, dan Sadali.

Tema seni lukis :

1. Manusia Dengan Dirinya Sendiri, misalnya lukisan potret diri, seperti gambar berikut : 

2. Manusia dengan Manusia Lain, berikut contohnya : 

3. Manusia dengan Alam Sekitarnya, Seperti pemandangan gunung, laut, sungai, sawah, hutan, perkampungan, perkotaan, binatang, dan sebagainya; berikut contohnya : 

4. Manusia dengan Alam Benda, ada benda yang berbentuk silindris, kubistis, organis, berbentuk bebas seperti gelas, cangkir, kendi, teko, vas bunga, guci, botol, sepatu, lemari, meja kursi, buah-buahan, bunga, dan lainnya. berikut contohnya : 

5. Manusia dengan Aktivitasnya, berikut contoh lukisannya : 

6. Manusia dengan Alam Khayal, berikut contoh lukisannya : 

Alat dan Bahan Karya Seni Lukis :

  1. Pastel dan krayon
  2. Cat (pewarna)
  3. Kuas
  4. Pisau palet
  5. Palet cat air
  6. Kanvas

Teknik yang digunakan dalam melukis yaitu :

1. Lukisan Cat Air (Aquarel), adalah melukis dengan sapuan warna tipis,  sehingga hasilnya transparan, media untuk bahan cat air adalah kertas, berikut contoh lukisan aquarel : 

2. Mozaik, adalah teknik menempelkan pecahan atau lempengan kaca yang berwarna-warni pada media lukisan, sehingga membentuk objek tertentu, berikut contoh lukisan mozaik : 

3. Lukisan kaca,  menggunakan kaca, timah, kuningan, dan tembaga sebagai penyambungnya, sehingga membentuk lukisan, berikut contoh lukisan kaca : 

4. Lukisan Batik, tekniknya yaitu menutupi permukaan kain dengan lilin atau malam batik. Kain yang tertutup lilin yang membentuk titik garis bidang atau ruang sebelum jadi sebuah gambar, dan hasil akhir dicelup ke larutan pewarna, berikut contoh batik : 

Proses atau langkah melukis yaitu :

  1. Memunculkan Gagasan
  2. Membuat Sketsa, Sketsa adalah gambar awal yang akan dijadikan atau dibuat lukisan. Sketsa inilah yang kemudian diselesaikan menjadi sebuah lukisan yang sempurna, sketsa biasanya hanya berupa goresan global tidak mendetail dari sketsa yang kita buat akan tergambar apa yang akan kita ungkapkan.
  3. Menentukan Media Berkarya (Bahan dan Alat)
  4. Menentukan Teknik
  5. Mewarnai dan Menyempurnakan Lukisan, Mewarnai sketsa dengan goresan tipis pada objek pokok (positif) dan latar belakangnya (negatif). Menyempurnakan lukisan dengan kontur, penyinaran, (spot light), penegasan, dan penentuan gelap terang.
Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

Blog Archive

LABELS

Pages

WELCOME TEXT